Kamis, 13 Oktober 2011

Penasaran


            Semakin hari, ada saja cerita-cerita aneh tentang jembatan yang baru di bangun 2 bulan yang lalu. Sebelumnya, sebelum jembatan itu dibangun, sungai dan hutan yang ada dibawah jembatan itu yang sejak dahulu kala terkenal angker. Semanjak adanya jembatan itu, semakin banyak cerita-cerita yang tidak jelas kebenarannya.
          Salah satunya cerita yang dikarang masyarakat sekitar. Yaitu pada waktu malam kamis kemarin ada kecelakan yang menewaskan dua orang remaja dan satu orang luka-luka. Kata orang yang selamat itu, ia meliahat seorang perempuan sedang menyeberang jalan dengan tiba-tiba. Mobilnya berhenti mendadak, karena tdak bias mengendalikannya, dan kecepatannya lumayan tinggi, akhirnya mobil itu terbalik dan terlempar jauh kearah berlawanan. Padahal menurut saksi mata yang ketika itu berada di sana, tak seorang pum ada yang sedang menyeberang jalan.
          Hari ini Aku, Tino dan Andre ingin memastikan kebenaran dari kejadian itu. Malam sabtu, kami berjalan menuju jembatan itu. Angin digin menusuk kulit hingga terasa oleh tulangku. Rasa takut dan penasaran menjadi satu, menjadikan kami semakin bersemangat.
          Tibanya di jembatan itu, pandangan kami menyapu keadaan yang sepi dan gelap gulita. Hanya ada dua lampu masing-masing di ujung jalan. Sesekali dua sampai tiga mobil melintasi jembatan itu sambil menyalakan klakson dan mengedap-ngedipkan lampu mobilnya. Itu kebiasaan masyarakat yang termakan oleh mitos jika melewati jembatan atau terowongan.
          “ Jadi? Kita harus bagaimana ?” Tanya Tino membuyarkan kesepian.
          “ Ya kita tunggu saja.”
          Kami bertiga duduk di tepi jalan. Tidak lama kemudian lampu jalan mati. Kami sontak berteriak kaget. Kami saling berdekapan, takut kehilangan teman-teman kami. Tiba-tiba sosok wanita berpakaian serba putih, tertangkap oleh senter Andre.
          “Siapa itu ??” teriak kami..
Sosok itu makin lama semakin mendekati kami, kami berusaha menghindar karena perasaan takut yang amat sangat, dann,,,, tangan dingin menyentuh pundakku..
          “Heyy. Kalian kenapa ??”
Kami membuka mata , dan ternyata ia manusia ,, hufftt …!!
          Entahlah hantu itu ada atau tidak, apa hanya imajinasi kita saja. Yang paling penting sekarang kami ingin pulang secepat mungkin. Dan sampai saat ini , kami tidak pernah mencari tahu dan kembali lagi ke tempai itu .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar